Menulis adalah salah satu kegiatan yang sangat menakjubkan. Dengan menulis, kita bisa menuangkan ide atau gagasan yang ada di pikiran kita, menuangkan isi hati kita melalui bahasa tulisan sehingga dapat dibaca dan dipahami orang lain. Dengan menulis, kita bisa mentransfer pengetahuan dan hasil pembelajaran kita kepada orang lain sehingga bermanfaat bagi sesama musafir kehidupan. Menulis juga merupakan media aktualisasi diri. Namun untuk melakukan kegiatan yang satu ini, tidak semua orang mudah melakukannya. Banyak di antara kita mengalami kesulitan pada waktu pertama kali hendak menulis. Kadang merasa tidak ada ide/gagasan yang mau ditulis, enggan, merasa tidak bisa, takut, atau pikiran negatif lainnya. Untuk itu, berikut ini saya uraikan beberapa tips yang efektif untuk memermudah proses menulis yang saya dapatkan dari buku "Quantum Learning" dengan tambahan dan perubahan seperlunya.
1. Mulailah Secepatnya Apa pun yang akan Anda tulis, mulailah sesegera mungkin untuk
menuliskannya, jangan tunggu lama-lama. Jika suatu gagasan datang, segeralah
menuliskannya walau Anda sedang enggan untuk menulis. Lain lagi jika Anda merasa
kosong dari ide, segera duduklah di depan komputer dan hentakkan jari-jemari Anda
di atas papan tekan (keyboard) atau ambillah bolpoin dan selembar kertas, pasti akan
ada saja ide atau gagasan yang muncul. Dengan begitu, Anda bisa segera mulai
menulis.
2. Putarlah Musik Sambil menulis, putarlah musik kesukaan Anda untuk memerlancar arus
ide/gagasan Anda. Belahan otak kiri kita bekerja berdasarkan logika dan otak kanan kita
bekerja berdasarkan emosi. Dengan memutar musik, otak kanan kita ikut terstimulasi
sehingga bisa menghadirkan unsur emosi pada tulisan yang membuat isi tulisan lebih
hidup.
3. Pilih Waktu yang Paling Sesuai Di antara kita, ada yang menulis dengan sangat baik pada
pagi hari, sementara yang lain bisa lancar menulis di keheningan malam saat orang lain
tidur lelap. Ada juga seorang penulis internasional yang aktivitas menulisnya seperti
kelelawar, siang untuk istirahat, sedangkan malamnya ia habiskan untuk berkarya. Jadi,
tiap pribadi punya waktu tersendiri yang paling efektif untuk menulis. Oleh karena itu,
pilihlah waktu Anda yang paling dapat Anda nikmati (enjoy) untuk menulis, yang paling
sesuai dengan suasana hati (mood) menulis Anda.
4. Lakukan Olahraga Menulis merupakan aktivitas pikiran yang cukup menguras energi.
Maka bila otak Anda sudah cukup tegang, segera keluarlah. Lakukan olahraga ringan
agar otak mendapat cukup suplai oksigen sehingga pikiran Anda segar kembali.
5. Pecahkan Menjadi Bagian Kecil Bila apa yang kita tulis merupakan sebuah proyek besar
(seperti menulis sebuah buku, novel, dan sebagainya), maka pecah-pecahlah bagian yang
besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Lalu kerjakan satu bagian pada suatu saat.
Seperti memecahkan sebuah batu sebesar kerbau, kita tidak mungkin menghantamnya
sekaligus. Kita pecahkan satu per satu bagian kecil terlebih dahulu, pasti lama-lama
semua akan terpecahkan juga.
6. Bacalah Apa Saja Bacalah majalah, koran, novel, cerpen, lirik lagu, puisi, ensiklopedia,
buku-buku nonfiksi, peribahasa, komik, atau apa saja. Hal ini dapat menambah wawasan
Anda tentang kehidupan, penggunaan bahasa, dan gaya penulisan. Hal serupa juga
dikatakan oleh Bapak Ahmad Tohari (penulis trilogi: Ronggeng Dukuh Paruk – Lintang
Kemukus Dinihari – Jantera Bianglala) saat saya bersilaturahmi ke rumah beliau.
Dikatakan juga, beliau bisa membaca sampai sepuluh novel sebelum menulis sebuah
novel. Umumnya, seorang penulis adalah juga seorang pembaca yang "lahap" dan
"rakus" (maksudnya dalam hal membaca).
7. Gunakan Warna-Warna Pada saat Anda menulis draf kasar tulisan Anda, gunakan warna
yang berbeda untuk tiap-tiap bagian atau gagasan. Hal ini akan membantu Anda untuk
melihat semua bagian kertas dengan lebih baik. Warna-warna yang menarik akan
mengaktifkan kerja otak kanan kita yang imajinatif sehingga kedua belah otak kita bisa
bekerja secara kongruen. Pembaca yang budiman, semoga uraian di atas bisa
bermanfaat bagi Anda semua, khususnya yang berkeinginan untuk belajar menulis
(karyafiksi maupun nonfiksi), namun sering merasa ada sesuatu yang menghambat
dalam diri Anda. Segera atasi hambatan itu dan mulailah menulis dengan penuh sukacita!
Salam sukses!